Jumat, 12 Oktober 2012


TARI WIRANATA
Sejarah Tari
Tari wiranata menggambarkan kegagahan dan keagungan seorang raja. Melalui kombinasi gerak yang rancak dan dinamis, tarian ini menuntut kelincahan dan kepiawaian para penari dalam mengekspresikan karakter seorang raja yang terkadang lembut dan keras. Tarian lawas yang tetap evergreen hingga saat ini biasanya ditarikan oleh remaja putri baik secara tunggal maupun massal. Tari wiranata ini tergolong tari kreasi. Keistimewaan tari ini adalah pada gerakan mata penarinya dan ekspresi wajahnya, dipadukan dengan keseluruhan gerakan yang ditarikannya. Tari wiranata ini dicipatan oleh I NYOMAN RIDET pada tahun 1960-an.
Perkembangan Tari
Pada era modern saat ini teknologi sudah berkembang, begitupula dengan seni khususnya seni tari Bali. Di era modern ini tari Bali khususnya tari Wiranata masih banyak peminatnya, karena tari Wiranata iniberfungsi sebagai hiburan, bukian hanya itu tari Wiranata juga berfungsi sebagai sarana prestasi (dilombakan). Tujuan dari tari Wiranata dijadikan sarana prestasi (dilombakan) bukan sekedar mengejar prestasi saja, melainkan agar anak anak yang memiliki bakat atau keahlian menari semakin termotifasi agar bakat yang dimiliki menjadi lebih sempurna, dan menjadi penari profesional.
Fungsi Tari
Fungsi tari secara umum dibagi menjadi 3 zaman yaitu, zaman primitif, zaman kerajaan, dan zaman modern. Pada zaman primitive fungsi tari yaitu sebagai upacara keagamaan, untuk mengusir wabah penyakit, tariaanya sangat sederhana, bersifat sakral atau magis. Pada zaman kerajaan fungsi tari yaitu sebagai hiburan, upacara di kerajaan. Sedangkan fungsi tari pada zaman modern yaitu sebagai hiburan (pertunjukan), sarana prestasi (dilombakan), dan memunculkan garapan baru.
Fungsi tari wiranata tergolong pada zaman modern, karena tari wiranata berfungsi sebagai hiburan (pertunjukan) dan sarana prestasi (dilombakan).

1 komentar: